Selasa, 09 Januari 2018 - 10:25:36 WIB
Tahun Politik, Jokowi Minta Rakyat Jaga dan Pelihara PersatuanKategori: Nasional - Dibaca: 35 kali

JAKARTA - Presiden Joko Wododo (Jokowi) kerap menyampaikan bahwa 2018 merupakan tahun politik. Hal demikian juga kembali disampaikan Jokowi saat memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Kupang, Senin 8 Januari 2018.
Dilansir dari laman Sindonews.com, Jokowi menyampaikan, bahwa Indonesia merupakan negara besar yang terdiri atas beragam budaya, adat istiadat, keyakinan, suku, dan bahasa. Namun, perbedaan tersebut hendaknya tidak dijadikan sebagai benih perpecahan, tapi sebagai sebuah kekuatan bersama yang akan menjadikan Indonesia semakin maju.
"Kita harus mampu mengelola kebinekaan kita. Perbedaan-perbedaan kita menjadi sebuah kekuatan. Kalau kita bisa mengelola perbedaan-perbedaan, kita ini akan menjadi sebuah kekuatan besar," tutur Jokowi dalam sambutannya.
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengajak masyarakat untuk turut memilih pemimpin terbaik di tingkat kabupaten, kota, provinsi, atau bahkan pada pemilihan presiden nanti sesuai dengan penilaian dan pilihan masing-masing. Namun, setelah pemilihan berlangsung, jangan sampai kita memelihara kebencian dan menjelekkan satu sama lain.
"Pilihan politik itu berbeda boleh, tetapi setelah itu ya sudah. Biarkan pemimpin yang kita pilih bekerja lima tahun. Kalau bekerjanya tidak benar, jangan dipilih lagi. Kalau baik, pilih lagi. Itu saja. Jangan sampai emosi kita diaduk-aduk," ucap Jokowi.
Oleh karenanya, Jokowi mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia untuk bersatu padu terlepas apapun pilihan politik mereka. Sebab, sesungguhnya Indonesia masih harus menghadapi persoalan yang jauh lebih besar di masa datang di mana persoalan tersebut hanya dapat dihadapi dengan persatuan bangsa.
"Kita harus bersatu karena kita tengah bersiap menyambut masa depan. Tantangan kita semakin besar. Sekarang Indonesia menyambut berbagai perubahan yang sedang terjadi di dunia. Perubahan sekarang sangat cepat sekali," pungkasnya. Lay
0 Komentar Pembaca
Isi Komentar:



Assad: AS, Inggris, dan Prancis Lakukan Kampanye KebohonganLembaga Ilmiah Suriah Bantah Miliki Fasilitas Senjata KimiaFilipina Deportasi Pejabat Partai Sosialis UEBangladesh-UNHCR Kompak Bantah Klaim Repatriasi RohingyaMyanmar Tak Siap Repatriasi RohingyaRudal Tomahawk Diprediksi Hujani SuriahAS Kerahkan Kapal Induk dan 7 Kapal Perang
Laporan KhususWaspadai Skandal Data Medsos di Pemilu 2019

Probosutedjo Tutup UsiaMeski Kalah, Tenis Indonesia Kembali Bergairah Para Petenis Harus Berlatih ke Luar Negeri dan Perbanyak Jam Terbang Program Beasiswa S2 Tetap Digulirkan Kemenpora pada 2018Daftar Museum Dunia Paling Banyak DikunjungiPeserta KPN Diharapkan ke Depan Menjadi Pemuda MandiriNonton Bareng di Sail Sabang 2017